BONEKA
Suatu pagi yang hangat dengan pancaran mentari, aku keluar rumah berlari-lari kecil di komplek rumahku. Saat aku sampai di gerbang sebuah rumah besar aku terhenti karna ada sesuatu yang menurutku aku perlu mendekatinya. Aku mundur dan berhenti sejenak di depan rumah besar itu. Aku melihat apakah ada penghuninya atau tidak. Dan ternyata memang tidak berpenghuni. Aku mendekat di bilik samping rumah besar tersebut. Aku melihat bungkusan kardus tertata rapi disana. Sepertinya kardus-kardus itu sengaja ingin dibuang. Karna aku sudah merasakan kepanasan, aku pun tak jadi untuk melihat apa isi kardus-kardus itu. Akhirnya akupun melanjutkan lari pagi ku. Sesampainya dirumah, aku menceritakan kejadian itu pada teman akrabku Niza. Dan dia setuju akan rencanaku untuk kesana esok hari dengan alasan akan pergi dari rumah untuk sekedar jalan pagi. Keesokan harinya, kami pun bertemu di ujung gang dan menyapa.
“ Niz, ayo kita harus segera ke rumah besar itu” ajak ku tak sabar
“ Iya, aku jadi penasaran dengan isi kardus-kardus itu” kata Niza
Kamipun berlari kecil ke rumah besar itu. Sesampainya di sana, aku pun langsung menarik lengan Niza dan mengajaknya ke bilik samping rumah besar itu.
“Aku buka kardus yang ini ya” kataku sembari mengambil kardus berwarna pink itu
“ Baiklah aku kardus yang berwarna hijau ini saja.” Katanya
Setelah kami buka bersama ternyata isi dalam kardus itu adalah sebuah boneka yang masih cantik dan imut.
“ Mengapa boneka-boneka ini dimasukkan ke kardus? Kenapa juga harus dibuang?” tanyaku
“ Mungkin pemilik boneka ini sudah bosan dengan boneka-boneka ini” katanya riang dengan menggendong bonekanya
“ Ya sudahlah, ayo kita segera pergi dari sini dan bawa boneka ini” ajakku seraya memegang lengan boneka
Sesampainya diujung gang kompleks kamipun berpisah dengan masing-masing tangan dari kami memegang boneka. Kamipun melambaikan tangan dan pulang dengan gembira. Sesampainya dirumah.
“ Hai mama” sapaku
“ Hai juga sayang, dari mana saja kamu, kok lari pagi lama banget ampe siang begini?” tanya mama
“Mmmm.. tadi aku mampir sebentar ke rumah Niza mama” jawabku dengan bohong“
“Jauh sekali sampai ke komplek sebelah sayang?”
“ Iya ma, tadi aku juga dikasih sama mamanya Niza sebuah boneka, lucu kan ma?” sembari menunjukkan sebuah boneka kepada mamaku
“ Iya lucu sayang, ya sudah masuk makan siang ya sayang” ucap mama dengan senyum
“ Oke ma!!” jawabku dengan riang sambil masuk ke dalam rumah
Selesai makan, aku langsung masuk kamar dan bermain dengan boneka baruku, meski aku mempunyai boneka banyak, tapi entah mengapa boneka yang ku temukan ini begitu spesial untukku. Ternyata akupun sudah tertidur lelap bersama bonekaku. Didalam mimpi, aku bertemu dengan gadis cantik berdarah Korea yang tinggal dirumah besar itu dengan menggendong boneka, aku terkejut dan terbangun dalam mimpiku itu. Akupun segera mencari boneka yang kusisipkan dilengan kananku tapi begitu aku bangun, boneka itu sudah tidak ada, aku ketakutan dan tubuhku gemetar, segera aku mencari mamaku karna mungkin saja boneka itu diambil atau sedang dibersihkan mamaku.
“ Mah, apakah boneka ku ada sama mama?” tanyaku dengan gelisah
“ Kan tadi sayang tidur dengan boneka, kok tanya mama?” jawab mama
Mm.. karna aku kebingungan aku segera meluncur kerumah Niza untuk menceritakan kejadian ini.
Aku berlari dengan kelajuan yang begitu cepat. Sesampainya dihalaman rumah Niza, aku menemui Niza dan segera menceritakan semuanya. Dan aku terbelalak ketika Niza bercerita hal yang sama denganku. Setelah kejadian itu, aku pun tidak berani lagi berlarian pagi melewati rumah besar itu. Karna konon katanya, rumah besar itu dulu ditempati oleh bangsa Korea yang akhirnya terbunuh oleh rentenir dirumahnya dengan mati menggenggam 2 boneka yang 2 boneka tersebut akan dibuang dengan dimasukkan ke dalam kardus karna 2 boneka tersebut berisi roh.
0 komentar:
Post a Comment