jadikan dirimu sebagaI hiasan RoHani

DAMPAK RADIASI KESEHATAN






 



TUGAS ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN
DAMPAK RADIASI TERHADAP KESEHATAN
MANUSIA DAN LINGKUNGAN


Oleh :
MALINDA ISNAINI KHOIRUNNISA’
D11.2013.01665




FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
MEI 2014






BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Detektor radiasi merupakan alat yang berfungsi mendeteksi radiasi dari zat radioaktif. Salah satu jenis detector radiasi yaitu detector Nal (TI). Detektor Nal (TI) berfungsi untuk mendeteksi jenis radiasi yang berupa sinar gamma dan sinar X. Interaksi antara sinar radiasi dengan detector akan terjadi tiga peristiwa yaitu efek fotolistrik, efek Compton dan produksi pasangan. Ketiga peristiwa tersebut bergantung pada interaksi antara sinar X dengan electron di kulit tertentu dari atom yang berada di dalam detector.
Radioaktivitas yaitu pemancaran sinar radioaktif secara spontan oleh inti-inti tidak stabil (inti induk) menjadi inti-inti yang lebih stabil (inti anak). Sinar radioaktif yang dipancarkan antara lain sinar alfa, sinar beta dan sinar gamma. Zat-zat radioaktif yang terdapat di alam antara lain uranium, polonium dan radium. Beberapa unsur lain memiliki isotop yang bersifat radioaktif. Sehingga unsur-unsur tersebut disebut radioisotop.
Reaksi kimia yang menyebabkan terjadinya perubahan susunan inti atom disebut reaksi inti atau reaksi nuklir. Reaksi inti terjadi secara spontan dan dapat juga terjadi secara buatan. Reaksi inti membebaskan energy berupa kalor dan radiasi yang sangat besar. Radiasi inilah yang merupakan bahaya dan sekaligus kegunaan dari reaksi inti.
Contoh kerusakan akibat nuklir adalah bom atom Amerika Serikat yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Nuklir juga dapat dijadikan sebagai sumber energy alternative pembangkit tenaga listrik.
Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Contoh berdasarkan watak penghantarnya yaitu ada dua jenis radiasi, yaitu radiasi gelombang elektromagnetik dan radiasi partikel. Beda antara kedua jenis radiasi yaitu, radiasi gelombang elektromagnetik adalah pancaran energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik, termasuk di dalamnya adalah radiasi energi matahari yang kita terima sehari-hari di permukaan bumi. Sedangkan radiasi partikel adalah pancaran energi dalam bentuk energi kinetik yang dibawa oleh partikel-partikel bermassa, seperti elektron, dan sebagainya.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Apa pengertian Radiasi Benda Hitam?
2.    Bagaimana efek fotolistrik bisa terjadi?
3.    Kenapa radiasi yang terpancarkan dibedakan?
4.    Apa saja kegunaan radioisotop dalam kehidupan?
5.    Adakah dampak radiasi bagi kehidupan?




BAB II
PEMBAHASAN

1.    Radiasi Benda Hitam
Semua zat di alam semesta mampu memancarkan radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu zat bergantung pada sifat dan suhu yang dimiliki oleh zat sumber radiasi.
Benda hitam merupakan penyerap dan pemancar radiasi yang sempurna. Di alam semesta ini, belum ada benda yang hitam sempurna. Energi kalor radiasi yang dipancarkan oleh setiap benda memiliki kecepatan atau laju yang berbeda-beda.
Joseph Stefan pada tahun 1879 melakukan pengamatan tentang benda hitam. Hasil pengamatannya ia kemukakan sebagai berikut, “Daya total yang dipancarkan oleh suatu benda sebanding dengan pangkat emapt suhu mutlaknya”. Beberapa tahun kemudian Ludwig Boltzman memperbaiki hasil pengamatan yang dilakukan oleh Joseph Stefan dan menghasilkan suatu hubungan yang dikenal dengan Hukum Stefan-Bolztman. Hukum tersebut berbunyi:”Energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan hitam dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak dan luas permukaan dari benda hitam tersebut”.
Benda yang dipanaskan akan menghasilkan radiasi kalor dan memberikan warna-warna spectrum tertentu dan bergeser dengan tingkat suhu benda.
Tahun 1990, ilmuwan Max Planck melakukan penelitian tentang radiasi benda hitam. Max Planck mengemukakan bahwa energy yang dipancarkan oleh benda hitam berbentuk paket-paket kecil (kuanta) dan bukan dalam bentuk kontinu.

2.    Efek Fotolistrik
Efek Fotolistrik merupakan salah satu peristiwa yang dikemukakan oleh Albert Einstein pada tahun 1905. Efek fotolistrik adalah terlepasnya electron  dari suatu permukaan logam karena ada permukaan logam tersebut di radiasi oleh cahaya yang berfrekuensi tinggi. Salah satu jenis peradiasi elektromagnetik yaitu cahaya.
Pada anode dipasangi sebuah logam. Ketika logam tersebut terlepas. Elektron yang terlepas walaupun bermuatan negative akan memiliki energi yang cukup untuk sampai ke katode.
Elektron yang bergerak dari anode menuju katode membentuk arus listrik yang terukur oleh amperemeter. Pada saat petensial perintang V diperbesar, electron yang sampai di katode menurun, akibatnya arus listrik yang mengalir juga mengalami penurunan. Jika nilai V diperbesar hingga mencapai atau sama dengan nilau V0 (yang nilainya dalam satuan volt) maka tidak ada electron yang sampai di katode sehingga tidak ada arus yang mengalir.
Elektron dapat keluar dari logam karena electron tersebut menyerap energy electromagnetic yang diradiasikan pada logam.
Frekuensi ambang (frekuensi batas) yaitu frekuensi terkecil gelombang elektromagnetik yang mengakibatkan electron dapat lepas dari logam. Besaran yang berkaitan adalah fungsi kerja. Fungsi kerja adalah energy ambang logam.
Besar kecilnya energy pada peristiwa efek fotolistrik bergantung pada frekuensi foton yang datang dan tidak bergantung pada intensitasnya. Syarat terjadinya efek fotolistrik yaitu frekuensi foton lebih besar daripada frekuensi ambang dan panjang gelombang foton lebih kecil daripada panjang gelombang ambang.

3.    Macam-macam Sinar Radioaktif
Radiasi yang dipancarkan oleh berbagai zat radioaktif dapat dibedakan berdasarkan muatannya.
Sinar Alfa merupakan inti helium yang memiliki muatan +2 dan bermassa 4 sma, bermuatan positif sehingga dapat dibelokan oleh medan magnet kearah kutub negative dan memiliki daya tembus paling kecil, memiliki daya ionisasi paling besar bahkan kecepatanya bervariasi dari 1/1000 hingga 1/10 kecepatan cahaya.
Sinar Beta merupakan partikel yang identik dengan electron yang bermuatan -1 dan bermassa sangat kecil 1/1836 sma, sehingga dapat dibelokan oleh medan magnet ke arah positif , daya ionisasi di udara 1/100 dari partikel alfa dan daya tembus lebih besar dibandingkan sinar alfa bahkan kecepatan partikel berkisar antara 1/100 hingga 99/100 kecepatan cahaya.
Sinar Gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang tidak bermuatan dan tidak bermassa, sehingga tidak dapat dibelokan oleh medan listrik maupun medan magnet dan daya ionisasi sangat kecil, sehingga daya tembusnya sangat besar dibandingkan sinar alfa dan sinar beta dan waktu paruhnya pendek.

4.    Pemanfaatan Radioisotop dalam Kehidupan
a.    Bidang Kedokteran
1)    Radioisotop Co-60 menghasilkan sinar gamma yang digunakan untuk mensterilkan alat-alat kesehatan dan membunuh sel kanker.
2)    Radioisotop Tc-99 digunakan untuk menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah dengan menggunakan pemancar sinar gamma, mendeteksi kerusakan tulang dan paru-paru, Tc-99 dan Ti-201 digunakan bersama sama untuk mendeteksi kerusakan jantung, Tc-99 akan diserap oleh jaringan yang rusak dan sedangkan Ti-201 akan diserap oleh jaringan yang sehat pada organ jantung.
3)    Radioisotop Na-24 digunakan untuk mendeteksi gangguan peredaran darah, larutan garam yang mengandung Na-24 disuntikan ke dalam pembuluh darah untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah, misalnya ada penyumbatan atau tidak dengan mendeteksi sinar gamma yang dipancarkan isotop natrium tersebut, mempelajari kecepatan aliran sungai, menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.
4)    Radioisotop I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok dan hati serta untuk mendeteksi tumor otak. Radioisotop tersebut diminumkan pada pasien kemudian dilakukan pencacahan, digunakan juga untuk uji faal ginjal menggunakan alat renograf yang diletakan tepat pada lokasi ginjal.
5)    Radioisotop Xe-133 digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
6)    Radioisotop P-32 untuk penyakit mata, tumor, dan hati.
7)    Radioisotop Fe-59 untuk mempelajari pembentukan sel darah merah.
8)    Radioisotop C-14 digunakan untuk menentukan umur fosil.

b.    Bidang Industri
1)    Radioisotop digunakan untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin.
2)    Radioisotop digunakan dalam proses perbaikan mutu kayu dengan cara radiasi.
3)    Radioisotop digunakan dalam perbaikan mutu serat tekstil.
4)    Radioisotop digunakan untuk mengontrol ketebalan bahan dan pengawetan bahan.

c.    Bidang Pertanian
Radioisotop digunakan untuk memberantas hama dengan teknik pemandulan, pemuliaan tanaman dan penyimpanan makanan paca panen.

d.    Bidang Kimia dan Biologi
Radioisotop digunakan untuk mempelajari kesetimbangan dinamis, reaksi osterifikasi dan reaksi fotosintesis.

5.    Dampak Radiasi dalam Kehidupan
a.    Dampak radiasi terhadap lingkungan
Lingkungan merupakan suatu hal yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan makhluk hidup terutama manusia. Lingkungan yang bersih dan tidak tercemari oleh radiasi akan membuat lingkungan itu terasa nyaman dan baik untuk kelangsungan serta kesehatan makhluk hidup dan tumbuhan. Adapun dampak negatif radiasi terhadap lingkungan, akan menyebabkan lingkungan itu menjadi rusak dan terganggu serta membuat kelangsungan makhluk hidup dan tumbuhan. Contohnya radisi peluruhan zat aktif akibat ledakan bom atom di Nagasaki dan Hirosima yang menyebabkan tumbuhan sulit untuk tumbuh dan berkembang, radiasi panas matahari, radiasi limbah dan lain sebagainya. Radiasi-radiasi tersebut jika tidak diatasi secara langsung dengan baik, akan mengakibatkan suasana lingkungan menjadi tidak nyaman.
  1. Dalam bidang perindustrian
Radiasi di dalam bidang perindustrian memiliki dampak positif yang cukup bagus dalam proses perkembangan dan kemajuan perindustrian tersebut. Tetapi, disamping memiliki dampak positif, radiasi dalam perindustrian juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan sekitarnya terutama perindustrian teknologi nuklir.
Adapun contohnya lingkungan disekitar perindustrian tersebut memiliki suhu yang lebih panas akibat dari radiasi. Radiasi panas yang ditimbulkan dari perindustrian yang berasal dari zat-zat radioaktif tertentu, yang memicu terjadinya reaksi kimia diatmosfer dapat menyebabkan penipisan terhadap lapisan ozon. Di perairan laut, intensitas limbah dari perindustrian yang mengandung zat rdioaktif yang tinggi, dapat menyebabkan organisme kecil dilaut musnah termasuk ikan dan masih banyak lagi contoh lainnya. Untuk mengatasi dampak-dampak negatif tersebut, maka pemerintah harus bertindak lanjut terhadap perindustrian yang bersangkutan serta dengan cara mendaur ulang limbah yang mengandung zat radioaktif tersebut dengan senyawa tertentu agar tidak berbahaya terhadap kehidupan dan lingkungan.
  1. Bidang pertanian
Adapun dampak negatif radiasi dibidang pertanian, antara lain adalah penggunaan zat-zat tertentu secara berlebihan dapat merusak pertumbuhan tanaman atau terjadi malpraktek dalam mengadakan pemuliaan/mencari bibit unggul agar  hasil yang diperoleh lebih baik dapat mengakibatkan cacat atau pertumbuhan tumbuhan tersebut seperti padi, jagung, cabai dan lain-lain menjadi kerdil atau rusak.
  1. Bidang kedokteran dan kesehatan
Dibidang kedokteran dan kesehatan, radiasi sangat dibutuhkan sekali oleh para ahli medis untuk mengetahui berbagai macam penyakit yang sulit di analisa secara kasat mata. Akan tetapi, didalam bidang kedokteran dan kesehatan radiasi juga mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan kita, seperti  penggunaan sinar-X dan zat-zat radioaktif tertentu yang berlebihan dapat mengakibatkan sel-sel didalam organ tubuh menjadi rusak dan mati, sehingga menyebabkan seseorang dapat menderita penyakit ataupun cacat, dan lain  sebagainya.
  1. Dampak radiasi gelombang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengarkan kata-kata seperti gelombang. Akan tetapi, ternyata gelombang tersebut merupakan suatu radiasi dan cukup berbahaya bagi kehidupan manusia. Adapun contoh dampak negatif dari radiasi gelombang yang tinggi dan berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada otak, seperti radiasi gelombang elektromagnetik telepon seluler dan radiasi gelombang elektromagnetik dari transmisi tegangan listrik tinggi.



6.     
BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
Radiasi adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium.
Radiasi dibagi menjadi dua macam yaitu radiasi gelombang elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi gelombang elektromagnetik adalah pancaran energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik, termasuk di dalamnya adalah radiasi energi matahari yang kita terima sehari-hari di permukaan bumi. . Sedangkan radiasi partikel adalah pancaran energi dalam bentuk energi kinetik yang dibawa oleh partikel-partikel bermassa, seperti elektron, dan sebagainya.
Dampak radiasi dalam kehidupan sehari-hari dibagi menjadi dua macam, yaitu Dampak positif radiasi dalam kehidupan sehari-hari dan Dampak negatif radiasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak positif radiasi dalam kehidupan sehari-hari meliputi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), kedokteran atau kesehatan, pertanian, hidrologi, dan  peternakan.
Dampak negatif radiasi dalam kehidupan sehari-hari meliputi  dampak radiasi terhadap terhadap lingkungan,  dalam bidang perindustrian, pertanian, kedokteran dan kesehatan, dan dampak radiasi gelombang.

B.    SARAN
Kita sebagai masyarakat atau sebagai ahli kesehatan masyarakat harus sudah mampu mengetahui, memahami, mengenali dan menerapkan dampak radiasi terhadap kesehatan bagi manusia dan lingkungan kita.





DAFTAR PUSTAKA

Agustiati, Indrar. 2007. Kimia Untuk Kelas SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Fokus.
Chasanah, Risdiyani dan Abadi, Rinawan. 2012. Detik Detik Ujian Nasional Fisika. Klaten: Intan Pariwara.
Chasanah, Risdiyani dan Isnaini, Syafi’ah. 2012. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara.

0 komentar:

Post a Comment