jadikan dirimu sebagaI hiasan RoHani

Cerpen 3

HANTU HIJAU
Saat itu usiaku baru 6 tahun, aku sudah memiliki adik yang berusia 6 bulan. Rumahku saat itu sangat luas dengan banyak tanaman didepan rumah, bahkan didalam rumah pun aku mempunyai tempat untuk menghangatkan tubuh. Setiap hujan tiba, kami sekeluarga selalu menghangatkan tubuh di bagian tengah ruang keluarga. Pekerjaan ayahku saat itu juga sebagai traveler, jadi tidak tiap hari ayah ada dirumah menemani keluarga. Dua hari lagi jumat kliwon, menurut eyangku, di hari itu hari yang sangat menakutkan karna akan banyak kelelawar jahat yang datang. Tapi, aku menghiraukannya, karna tak pernah ada kelelawar yang memasuki pemukiman rumahku. Melihatpun aku tak pernah. Malam haripun datang, aku mendengar suara petir yang saling menyambar, aku ketakutan dan langsung memeluk ibu yang saat itu ibupun masih menggendong adikku. Ibupun menyuruhku untuk segera tidur padahal saat itu baru jam 07.00 malam. Lalu, akupun diantar oleh ibu memasuki kamarku yang begitu jauh dari kamar-kamar yang lainnya. Kamarku terletak paling pojok dari deretan kamar yang lain. Aku masih sering masuk kekamar dengan ditemani ibu. Tak menyangka waktu sudah memasuki pukul 02.00 pagi, aku terbangun karna terlintas dari bayangan jendela aku melihat bayangan berwarna hijau yang besar . Aku berlari dari kamar menuju kamar ibu. Tanpa mengetuk pintu aku langsung membuka pintu kamar ibu.
“ Ibu, ibu,. Bangun.. aku melihat hantu bu, aku takut sekali” ucapku sambil membangunkan ibu.
“Sstt.. ada apa sayang? Jangan bicara keras-keras karna akan mengganggu adikmu yang tertidur lelap.” Kata Ibu dengan pelan
“ Ibu, aku mau tidur dikamar ibu saja hari ini” ujarku sambil menarik selimut dan tertidur
Keesokan harinya, aku terbangun dan mendengar tangisan adik dibawah tepatnya diruang tengah. Aku segera bangun dan berlari ke ruang tengah. Tak kudapati ibu bersama adik. Namun anehnya, saat aku mendapati adikku di ruang tengah, dia diam dan tersenyum senyum sendiri menghadap tembok di ruangan tersebut. Aku pun tertegun karna tak ada seorangpun disana.  Aku menyangka bahwa itu mungkin pikiran anak kecil saja. Namun, aku teringat akan  kejadian semalam yang meyakinkanku akan seseorang bertubuh hijau besar itu.
Saat aku mulai meninggalkan adikku, adikku tiba-tiba menangis dan saat aku mulai menghampiri, aku melihat makhluk bertubuh hijau itu meninggalkan adikku dan benar.. makhluk itu memandangku. Aku pun hanya bias memejamkan mata dan berdoa. Lalu kuusap wajah adikku dengan sedikit doa dan setelah kejadian itu, aku selalu menjaga adikku dengan baik dan tak kuceritakan kejadian ini pada salah satu anggota keluargaku.  

0 komentar:

Post a Comment