jadikan dirimu sebagaI hiasan RoHani

super miRAcle

Lee Seung Gi - Difficult Words to Say

Lee Seung Gi(이승기) - Lets Break Up (우리 헤어지자)

Will You Marry Me? - Lee Seung Gi

Lee Seung Gi - Because We're Friends (친구잖아)

Lee Seung Gi ft Yoona - Alone in Love

Lee Seung Gi ft Shin Min Ah . Starting now , i love you

Love is Crying - Lee Seung Gi

MAen seRong


special someone

bunga-bunga bersemi kembali
cincin bulan pun mulai muncul
malam yang sangat indah sekali
degupan jantungpun mulai berkenaan

mawar ini sudah melekat dihati
dijantung bahkan disanubariku
setiap hari..
mawar ini selalu merekah

tak ada ataupun belum muncul
sedikitpun duri yang menancap
hati ini hanya berisi rangkaian mawar
mawar yang mampu berbungah
merekah,, penuh dengan harap
harum seharum dirimu
dan membuatku merona dihadapmu.. 
;)

to kak AR :)

Kuberjalan sesuai gelombang
ku mencari bukit hatiku
lentera tak kembali menyala
masih tak kutemukan

elipse itu muncul didepanku
menyala kesegala arah
menatap tanpa kedipan
mendekat dengan penuh jarak

setengah hati rasa itu muncul
hingga aku merasa tergiur
disetiap keringatmu
setetes energikmu
membuatku ingin selalu memikatmu

hari demi hari...
yang tak pernah ingin aku melupakanmu
saat ini mengganggu pikiranku
hingga akhirnya
jari-jari tangan ini menyentuh mu
u/ menutup luka hatimu
yang telah lama kau rasakan
bersama orang lain
:')


ANGGUN_ SAHARA

only tell me that you still want me here
when you wander off out there
to those hills of dust and hard winds that blow
in that dry white ocean alone

lost out in the desert
you are lost out in the desert

but to stand with you in a ring of fire
i'll forget the days gone by
i'll protect your body and guard your soul
from mirages in your sight

lost out in the desert

if your hope scatter like the dust across your track
i'll be the moon that shines on your path
the sun may blind our eyes, i'll pray the skies above
for snow to fall on the sahara
if that's the only place where you can leave your doubts
i'll hold you up and be your way out
and if we burn away, i'll pray the skies above
for snow to fall on the sahara

just a wish and i will cover your shoulders
with veils of silk and gold
when the shadows come and darken your heart
leaving you with regrets so cold

lost out in the desert

if your hope scatter like the dust across your track
i'll be the moon that shines on your path
the sun may blind our eyes, i'll pray the skies above
for snow to fall on the sahara
if that's the only place where you can leave your doubts
i'll hold you up and be your way out
and if we burn away, i'll pray the skies above
for snow to fall on the sahara

Cerpen 7


Telaga Kuno
Aku telah lulus S 1 Fakultas Kesehatan, aku mencari pekerjaan hingga ke pelosok kota dan kudapatkan pekerjaan itu di daerah Depok. Disana aku bekerja selama 5 tahun dengan peringkat terbaik, karna peringkat itu pula yang kudapatkan aku ditugaskan ke desa Ciamunya. Di desa tersebut, aku bekerja sebagai analisis ilmiah. Sesampai di desa Ciamunya aku terkejut karna tampilan desa tersebut seperti rumah horror-horor yang ada di pasar malem. Aku bingung dan bertanya-tanya, apa benar ini desa yang saya tuju. Hingga akhirnya ada orang yang bisa aku temui dan tanyai.
“ Permisi nek, saya mau tanya boleh?” tanyaku pada seorang nenek tua didekat pohon besar.
“ Iya cu, kamu mau tanya apa?” jawabnya tanpa memandangku
“ Desa Ciamunya dimana ya nek?”
“ Ini desa Ciamunya cucu, kamu pasti orang yang ingin singgah kesini ya?” tanyanya
“ Iya nek, saya ditugaskan bekerja disini.”
“ Tak akan bertahan lama kau tinggal disini.” Katanya dengan memandangku tajam
“ Kenapa nek? Lalu kalau aku harus mencari penginapan dimana nek?” kataku dengan takut
“ Mencari penginapan kamu harus melewati telaga disebelah hutan itu, disanalah desa yang sesungguhnya.” Terangnya sambil menunjuk arah
“ Baiklah nek, terimakasih. Saya permisi dulu nek.” Kata ku karna siang sudah menjelang sore.
Aku berjalan menyusuri hutan hingga sore menjelang malam. Akhirnya sampailah aku di sebuah telaga dengan keindahannya. Semilir angin membuatku terenyuh untuk sejenak mencuci muka di telaga itu. Aku terkejut saat mukaku ku cuci di telaga itu. Kulihat secara sambar-sambar ada seseorang yang juga mengambil air disebelahku. Dan saat ku angkat wajahku ternyata tak satupun seseorang disampingku. Karna aku sudah merasa merinding akhirnya aku melanjutkan perjalanan untuk mencari penginapan. Hingga akhirnya malam pun tiba dan sampailah aku didepan gerbang “Penginapan Tlogo”. Aku pun cepat memasuki penginapan terrsebut karna hujan sudah mulai turun. Aku memesan kamar untuk beberapa hari. Karna pekerjaanku disini  cuman sebentar saja. Aku mendapatkan kunci kamar dan dibantu oleh pelayan memasuki kamar. Sampai kamar, akupun mandi dan segera tidur. Tapi entah mengapa, aku selalu teringat kejadian tadi di telaga. Apa itu hanya ilusi atau apa aku tak tahu. Tapi aku merasakan kehadiran seseorang dibilik jendela kamarku. Ketakutan mulai menghinggapiku.  Kututup langsung korden kamar tanpa melihatnya dan segera selimut ku tarik karna aku sungguh ketakutan saat itu. Keesokan harinya, aku bangun dan bersiap-siap untuk segera bekerja pada awal hari ini. Saat aku berjalan menyelusuri koridor penginapan ternyata sudah banyak orang yang berada didepan penginapan. Dan ku dengar banyak suara mobil polisi. Entah ada apa aku pun ikut bergabung dengan mereka.
“ Mmm.. maaf, memang apa yang sedang mereka semua kerubungi?” tanyaku pada salah seorang pelayan
“ Oh.. ditelaga itu, telah ditemukan mayat  gadis kecil” katanya dengan melihat kerubungan itu
“ Telaga? Telaga yang orang-orang harus lewati itu kalau mau ke penginapan?” sembariku berkata dengan dagdigdug
“ Benar, disini kan hanya ada 1 telaga itu.” cerocosnya
“ Lalu, mengapa gadis itu bisa mati di telaga itu?”
“ Gadis itu bermain dan jatuh kedalam telaga itu. Hingga akhirnya mayatnya terapung dan baru ditemukan pagi ini oleh seorang nenek penunggu hutan.” ujarnya
Akupun shock sekali mendengar ucapan pelayan tadi. Apa yang kulihat waktu itu ditelaga benar-benar gadis itu? Aku tak sanggup berbicara lagi.  Aku segera menuju kamar dan merapikan semuanya, kuberikan kunci dan ku bayar muka harga penginapan semalam dan kucari taksi untuk mengantarku pulang. Ditengah perjalanan, aku langsung menelfon pihak Depok dimana aku bekerja. Aku bilang bahwa aku tak sanggup untuk bekerja di desa tersebut dengan alasan lain yaitu ada urusan keluarga.

Cerpen 6


Sumur Puluhan Tahun
Rumahku terletak disebelah rumah yang sekarang tak berpenghuni lagi. Dulu saat umurku 4 tahun, aku sering main disana bersama teman-temanku karna saat itu pemilik rumahnya sangat baik. Kami diijinkan bermain disana dimana saja hanya saja tak boleh main di dekat sumur itu. Sampai sekarang aku masih penasaran dengan sumur itu, kenapa sumur itu dari dulu aku kecil hingga sekarang masih saja tertutupi oleh kayu-kayu yang besar. Pernah saat itu aku dan teman-temanku ingin mendekat kea rah sumur itu, tapi selalu saja tertangkap basah oleh penghuni rumah. Sejak itu kami tidak diperbolehkan main kesana lagi. Padahal disana banyak sekali mainan yang menyenangkan. Baru ku tahu saat aku di rumah bahwa bonekaku tertinggal disana. Aku berfikir banyak sekali untuk mengambilnya atau tidak. Dan akhirnya aku memutuskan untuk mengambilnya diam-diam. Saat itu sore menjelang malam, kulihat pemiliknya meninggalkan rumah dan gerbang kecil disamping rumahku itu masih terbuka mungkin karna pemiliknya lupa menguncinya. Aku menyusup masuk ke rumah tersebut dan mulai mencari dimana aku meletakkan boneka ku. Aku baru teringat bahwa terakhir aku dan temanku bermain di dekat sumur itu. Ada hawa yang sedikit mencurigakan dibelakangku, dan saat aku menoleh, aku tak melihat siapapun. Akhirnya dengan keberanianku saat itu, aku menyusuri jalan setapak dan kutemukan bonekaku di pinggiran sumur itu. Aku jadi semakin penasaran dengan sumur itu. Aku angkati perlahan batang kayu itu hingga akhirnya aku mencium bau yang tak sedap keluar dari sumur itu. Iya, tak salah lagi bau orang meninggal yang ku hirup. Aku melihat ceceran getah yang sudah padat didalamnya, tapi aku tak melihat seseorang yang mati didalamnya. Aku fikir mungkin bangkai ayam. Dan saat membalikkan badan. Aku mendengar tangisan seorang anak wanita didalam sumur itu. Ingin rasanya aku menoleh ke bawah sumur. Tapi, karna jantungku berdegup kencang dan suara petir sudah terlihat akupun lari sedini mungkin untuk menghindari hal-hal yang mungkin terjadi padaku. Sesampainya dirumah, aku langsung memeluk erat bunda tanpa berbicara sepatah katapun. Keesokan harinya, aku baru dapat berbicara panjang lebar terhadap bunda dan bunda segera melaporkan kepada pihak yang berwajib agar mayat korban bias di interogasi lebih lanjut. Akupun senang saat mayat itu dibawa pihak polisi. Dan entah mengapa angin kencang menerpa rambutku dan membisiki kupingku “Terimakasih”
Aku lonjak kaget dan melihat wajah mayat itu, sungguh mengenaskan.
Setelah diinterogasi oleh polisi, mayat wanita itu ternyata anak kandung pemilik rumah, karna pemilik rumah tidak menginginkan anak perempuan, dipendamlah anak perempuan itu hidup-hidup disumur tersebut. Dan sejak itu pemilik rumah tersebut ditangkap polisi.

Cerpen 5


ARTI
Dari Semuanya
Aku pergi ke sekolah dengan naik bus. Pagi itu rumahku hampir kebakaran cuman karna listrik dirumah terlilit ranting, untung hanya ada percikan api yang keluar, tapi banyak tetangga pula yang berdatangan. Aku pun saat itu sedang makan pagi langsung mengambil air dan berupaya menyiramnya tapi sudah kedahuluan sang kakak yang menyiramnya dengan pasir. Akhirnya ayah segera memanggil petugas PLN untuk menyelidikinya. Dan aku segera mengambil tas punggungku untuk segera berangkat ke sekolah. Sejak peristiwa itu, aku selalu terbayang dengan ilusi yang kurang mengiyakan. Saat perjalanan ke sekolah, akupun terhanyak, karna jam tanganku sudah menunjukkan pukul 07.40. Padahal perjalanan yang ku tempuh masih jauh. Bus yang ku tumpangipun terhenti, ternyata ban sisi kirinya pecah . Semua penumpangpun turun. Aku merasa kesal sekali hari itu. Akhirnya aku dan penumpang lainnya pun mencari bus yang lain. Sampai disekolah aku terlambat 5 menit dan dimaafkan oleh guru BK.
Saat istirahat tiba, aku menceritakan semua kejadian hari itu pada temanku dan temanku menaggapinya dengan candaan. Bahkan ada yang bilang karna aku kelelahan. Saat pulang sekolahpun tiba, aku pulang bersama gerombolan temanku, suasana jalanpun macet sekali tak tertahankan panasnya sekalipun. Lalu saat ada bus yang berhenti tepat didepan kami, kami pun beranjak dari tempat berdiri dan naik ke dalam bus. Saat diperjalanan, aku melihat di sisi kiri jalan ternyata ada yang habis kecelakaan dengnan menabrak tiang listrik dan penyangga ditengah jalan, bahkan kaca-kacanya pun banyak berceceran dijalan. Aku nyaris melihatnya dan saat aku mendengar seorang ibu tua yang berkata bahwa yang kecelakaan itu ialah bus yang ditumpanginya tadi pagi dan saat aku berbalik badan, ternyata ibu tua itu ialah ibu-ibu yang bersamaku tadi pagi didalam bus “A” yang busnya tak mungkin aku ceritakan. Aku terkejut sekali dan kuperhatikan benar-benar bus yang telah dipojokkan itu dibagian jalan dan ternyata itu bus yang juga aku tumpangi tadi. Untunglah aku berangkat dan pulang dengan kondisi yang masih utuh hari ini. Sesampainya aku pulang, aku lebih terkejut karna jalanan menuju rumahku begitu ramai dan berkibar disisi samping rumahku bendera kuning. Aku tak sanggup berkata apa-apa lagi. Ternyata tetanggaku ada yang meninggal. Aku shock sekali, aku fikir salah satu anggota keluargaku. Hufttt.. Aku diceritakan bahwa tetanggaku meninggal tadi pagi saat aku berangkat sekolah tepat didepan rumahnya sendiri saat menyebrang jalan ia ditabrak oleh anak SMA. Aku sangat terkejut mendengar cerita itu karna setelah tertabrak,  ia langsung mati ditempat. Masih terlihat jelas sekali bekas darah yang tercecer didepan rumahnya itu. Aku pun segera masuk ke rumah dan berganti pakaian yang lebih sopan untuk berkunjung ke rumah duka. Siang hari pun, jenazah sudah dimakamkan. Sesampainya di rumah, aku masih bingung dengan keadaan hari ini, hari ini benar-benar sangat mengejutkanku. Ingin rasanya aku diam didalam kamar tanpa keluar kamar.






Cerpen 4


 BONEKA
Suatu pagi yang hangat dengan pancaran mentari, aku keluar rumah berlari-lari kecil di komplek rumahku. Saat aku sampai di gerbang sebuah rumah besar aku terhenti karna ada sesuatu yang menurutku aku perlu mendekatinya. Aku mundur dan berhenti sejenak di depan rumah besar itu. Aku melihat apakah ada penghuninya atau tidak. Dan ternyata memang tidak berpenghuni. Aku mendekat di bilik samping rumah besar tersebut. Aku melihat bungkusan kardus tertata rapi disana. Sepertinya kardus-kardus itu sengaja ingin dibuang. Karna aku sudah merasakan kepanasan, aku pun tak jadi untuk melihat apa isi kardus-kardus itu. Akhirnya akupun melanjutkan lari pagi ku. Sesampainya dirumah, aku menceritakan kejadian itu pada teman akrabku Niza. Dan dia setuju akan rencanaku untuk kesana esok hari dengan alasan akan pergi dari rumah untuk sekedar jalan pagi. Keesokan harinya, kami pun bertemu di ujung gang dan menyapa.
“ Niz, ayo kita harus segera ke rumah besar itu” ajak ku tak sabar
“ Iya, aku jadi penasaran dengan isi kardus-kardus itu” kata Niza
Kamipun berlari kecil ke rumah besar itu. Sesampainya di sana, aku pun langsung menarik lengan Niza dan mengajaknya ke bilik samping rumah besar itu.
“Aku buka kardus yang ini ya” kataku sembari mengambil kardus berwarna pink itu
“ Baiklah aku kardus yang berwarna hijau ini saja.” Katanya
Setelah kami buka bersama ternyata isi dalam kardus itu adalah sebuah boneka yang masih cantik dan imut.
“ Mengapa boneka-boneka ini dimasukkan ke kardus? Kenapa juga harus dibuang?” tanyaku
“ Mungkin pemilik boneka ini sudah bosan dengan boneka-boneka ini” katanya riang dengan menggendong bonekanya
“ Ya sudahlah, ayo kita segera pergi dari sini dan bawa boneka ini” ajakku seraya memegang lengan boneka
Sesampainya diujung gang kompleks kamipun berpisah dengan masing-masing tangan dari kami memegang boneka. Kamipun melambaikan tangan dan pulang dengan gembira. Sesampainya dirumah.
“ Hai mama” sapaku
“ Hai juga sayang, dari mana saja kamu, kok lari pagi lama banget ampe siang begini?”  tanya mama
“Mmmm.. tadi aku mampir sebentar ke rumah Niza mama” jawabku dengan bohong“
“Jauh sekali sampai ke komplek sebelah sayang?”
“ Iya ma, tadi aku juga dikasih sama mamanya Niza sebuah boneka, lucu kan ma?” sembari menunjukkan sebuah boneka kepada mamaku
“ Iya lucu sayang, ya sudah masuk makan siang ya sayang” ucap mama dengan senyum
“ Oke ma!!” jawabku dengan riang sambil masuk ke dalam rumah
Selesai makan, aku langsung masuk kamar dan bermain dengan boneka baruku, meski aku mempunyai boneka banyak, tapi entah mengapa boneka yang ku temukan ini begitu spesial untukku. Ternyata akupun sudah tertidur lelap bersama bonekaku. Didalam mimpi, aku bertemu dengan gadis cantik berdarah Korea yang tinggal dirumah besar itu dengan menggendong boneka, aku terkejut dan terbangun dalam mimpiku itu. Akupun segera mencari boneka yang kusisipkan dilengan kananku tapi begitu aku bangun, boneka itu sudah tidak ada, aku ketakutan dan tubuhku gemetar, segera aku mencari mamaku karna mungkin saja boneka itu diambil atau sedang dibersihkan mamaku.
“ Mah, apakah boneka ku ada sama mama?” tanyaku dengan gelisah
“ Kan tadi sayang tidur dengan boneka, kok tanya mama?” jawab mama
Mm.. karna aku kebingungan aku segera meluncur kerumah Niza untuk menceritakan kejadian ini.
Aku berlari dengan kelajuan yang begitu cepat. Sesampainya dihalaman rumah Niza, aku menemui Niza dan segera menceritakan semuanya. Dan aku terbelalak ketika Niza bercerita hal yang sama denganku. Setelah kejadian itu, aku pun tidak berani lagi berlarian pagi melewati rumah besar itu. Karna konon katanya, rumah besar itu dulu ditempati oleh bangsa Korea yang akhirnya terbunuh oleh rentenir dirumahnya dengan mati menggenggam 2 boneka yang 2 boneka tersebut akan dibuang dengan dimasukkan ke dalam kardus karna 2 boneka tersebut berisi roh.

Cerpen 3

HANTU HIJAU
Saat itu usiaku baru 6 tahun, aku sudah memiliki adik yang berusia 6 bulan. Rumahku saat itu sangat luas dengan banyak tanaman didepan rumah, bahkan didalam rumah pun aku mempunyai tempat untuk menghangatkan tubuh. Setiap hujan tiba, kami sekeluarga selalu menghangatkan tubuh di bagian tengah ruang keluarga. Pekerjaan ayahku saat itu juga sebagai traveler, jadi tidak tiap hari ayah ada dirumah menemani keluarga. Dua hari lagi jumat kliwon, menurut eyangku, di hari itu hari yang sangat menakutkan karna akan banyak kelelawar jahat yang datang. Tapi, aku menghiraukannya, karna tak pernah ada kelelawar yang memasuki pemukiman rumahku. Melihatpun aku tak pernah. Malam haripun datang, aku mendengar suara petir yang saling menyambar, aku ketakutan dan langsung memeluk ibu yang saat itu ibupun masih menggendong adikku. Ibupun menyuruhku untuk segera tidur padahal saat itu baru jam 07.00 malam. Lalu, akupun diantar oleh ibu memasuki kamarku yang begitu jauh dari kamar-kamar yang lainnya. Kamarku terletak paling pojok dari deretan kamar yang lain. Aku masih sering masuk kekamar dengan ditemani ibu. Tak menyangka waktu sudah memasuki pukul 02.00 pagi, aku terbangun karna terlintas dari bayangan jendela aku melihat bayangan berwarna hijau yang besar . Aku berlari dari kamar menuju kamar ibu. Tanpa mengetuk pintu aku langsung membuka pintu kamar ibu.
“ Ibu, ibu,. Bangun.. aku melihat hantu bu, aku takut sekali” ucapku sambil membangunkan ibu.
“Sstt.. ada apa sayang? Jangan bicara keras-keras karna akan mengganggu adikmu yang tertidur lelap.” Kata Ibu dengan pelan
“ Ibu, aku mau tidur dikamar ibu saja hari ini” ujarku sambil menarik selimut dan tertidur
Keesokan harinya, aku terbangun dan mendengar tangisan adik dibawah tepatnya diruang tengah. Aku segera bangun dan berlari ke ruang tengah. Tak kudapati ibu bersama adik. Namun anehnya, saat aku mendapati adikku di ruang tengah, dia diam dan tersenyum senyum sendiri menghadap tembok di ruangan tersebut. Aku pun tertegun karna tak ada seorangpun disana.  Aku menyangka bahwa itu mungkin pikiran anak kecil saja. Namun, aku teringat akan  kejadian semalam yang meyakinkanku akan seseorang bertubuh hijau besar itu.
Saat aku mulai meninggalkan adikku, adikku tiba-tiba menangis dan saat aku mulai menghampiri, aku melihat makhluk bertubuh hijau itu meninggalkan adikku dan benar.. makhluk itu memandangku. Aku pun hanya bias memejamkan mata dan berdoa. Lalu kuusap wajah adikku dengan sedikit doa dan setelah kejadian itu, aku selalu menjaga adikku dengan baik dan tak kuceritakan kejadian ini pada salah satu anggota keluargaku.  

Cerpen 2

KAMAR 273
Pagi yang cerah menyelimutiku hari ini. Akupun bersemangat sekali untuk berangkat kuliyah. Dengan cepat bergegas, ku ambil peralatan mandiku dan segera mengantri di kamar mandi. Sesampainya di kamar mandi, akupun terkejut dengan apa yang ku lihat, aku fikir aku bisa bangun lebih pagi dari teman-teman kost ku yang lain, ternyata tidak. Antrian yang cukup panjang di sana sini membuatku bosan mengantri. Hingga akhirnya, HP ku pun bergetar dari kantong plastik. Ku ambil HP ku dan kubuka tombol BUKA. Ternyata yang sms dari Mukti teman ku kuliyah, dia memintaku untuk segera melaporkan tugas kunjungan ke berbagai macam hotel. Namun, baru kurang 1 hotel yang belum ku kunjungi. Aku cukup dekat dengannya bahkan aku menyukainya. Tapi kurasa ia tak tahu itu, biarlah.
Akhirnya, giliranku untuk mandipun tiba.
Keluar dari kost, aku segera meluncur ke kampus dengan menggunakan sepeda motor kesayanganku. Jalanan begitu macet siang ini, namun untunglah tak sepanas senin kemarin, karna panas kemarin membuat keringatku bercucuran sebelum aku sampai ke kampus.
Sesampainya aku di kampus, mataku terbelalak ketika kutemui Mukti di halaman parkiran. Aku fikir dia akan menelfonku untuk kutemui nanti saat aku sampai dikampus ternyata dugaanku salah besar.
“ Baru datang ya?” sapa Mukti padaku dengan sapaan halus
“ Ah.. Iya, aku baru datang.”ujarku dengan gugup
“ Kalau begitu ayo kita kekantin dulu.” Ajaknya
“ Baiklah.” Jawabku dengan malu-malu
Sesampainya dikantin kampus.
“ Mana laporan kunjunganmu?” tanyanya tiba-tiba
“ Oh, iya ini aku. Hanya aku kurang 1 kunjungan saja.Apa boleh aku kumpulkan hari ini?” ucapku dengan gelisah
“ Ku tahu, tugasmu sangatlah banyak. Tapi kamu harus bisa membagi tugasmu dengan baik juga. Aku tak memaksamu untuk mengumpulkannya hari ini meski paling terlambat hari ini, aku akan memberikanmu waktu 3 hari dari sekarang, kau bisa lakukan itu dengan baik.” Jelasnya
“ Aku akan lakukan itu Mukti, maaf dan terimakasih atas bantuanmu.” Kataku penuh semangat
Kami pun pergi beranjak meninggalkan kantin dan berpisah di halaman parkiran.
Sepulang dari kampus, aku langsung pergi ke warnet terdekat untuk mensurvei hotel mana saja yang memiliki fasilitas terlengkap di daerah sini. Dan dalam kejapan mata, browsingku mendapatkannya. Aku terbelalak dengan mata tak percaya. Karna gambar dalam browsingan yang ku upload ini begitu terkesan mistis dengan bangunannya yang kuno dan adanya 2 pohon beringin yang terpampang di depan hotel itu. Akhirnya aku catat alamat dan telfon hotel itu.
Sesampainya di kost, aku telfon pemilik hotel itu untuk memesan  1 kamar di hotelnya. Sehingga besok saat aku kesana tinggal mengambil kunci dan membayarnya tak usah menunggu untuk memesannya.
Pagi harinya, aku pun segera beranjak dari kost untuk segera menginap sehari di hotel yang telah ku pesan itu.
Sesampainya di depan hotel, aku cukup terkesan dan bingung. Karna tampilan luar hotel itu tak seperti cetakan foto yang ku bawa, akhirnya akupun memutuskan untuk mengecek ulang alamat yang tertera di layar HP ku ini dan ternyata benar dan cocok. Akhirnya aku pun masuk.
“Sungguh tampilan yang berbeda dengan aslinya” dalam hatiku berkata
Setelah kuambil kunci, segera ku berjalan menyusuri lorong untuk mencari kamar nomer 273 itu. Sesampainya dikamar, aku langsung mensurvei semua isi kamar secara perlahan dan teliti. Saat aku mensurvei tiba-tiba HP ku berbunyi dari dalam tasku. Ku ambil segera HP ku, mungkin saja ada hal penting dari seseorang. Ternyata dari Mey temanku yang mau berkunjung kesini karna kebetulan ia juga menginap di hotel ini. Aku pun mengijinkannya meski nanti akan sedikit mengganggu tugasku mensurvei.
Karna aku mensurvei terlalu lama, akhirnya aku kebelet pipis dan langsung aku menuju kamar mandi. Tak lama aku didalam kamar mandi, aku mendengarkan ketukan yang begitu keras dari arah pintu depan.
Aku baru ingat bahwa temanku Mey akan datang berkunjung kemari. Akhirnya bergegas aku menuju pintu dan membukanya. Saat aku membuka pelan pintu itu, ternyata tak satupun orang yang muncul dari balik pintu itu. Akhirnya ku tutup pintu itu lagi dan segera ku ambil HP didalam tasku dan ku tekan nomer HP Mey segera.
“ Halo Mey, “ sapa ku dari HP
“ Iya Lin.” Jawabnya
“ Kenapa kamu tadi hanya mengetuk pintuku dan malah kabur?” tanyaku penasaran
“  Aku? Aku belum ke kamarmu Lin, bahkan aku belum tahu nomer kamarmu.” Jawabnya
“ Tapi…” aku tak berani untuk bertanya lagi, fikirku sekarang mungkin hanya orang yang salah kamar saja. Ku akhiri percakapanku dan ku matikan HP ku sejenak dan ku coba untuk berbaring tidur karna hari juga sudah larut malam.
Keesokan harinya, aku terbangun karna banyak sekali langkah kaki dari depan kamarku dan teriakan yang begitu kencang. Ku bangun dan ku cuci mukaku sejenak dipemandian. Ku keluar kamar sangat terkejut karna sudah ada polisi dan dokter yang datang bersinggah. Begitupun aku sangat shock ketika kulihat sebuah mayat terbungkus kain putih melewati diriku yang berdiri didepan pintu kamarku. Sekilas aku merasakan hal negative muncul di pikiranku. Ku tengok tempat orang-orang yang berdatangan dan persis di sebelah kiri kamarku, sudah digaris polisi. Ku dengar, mayat itu tadinya diperkosa dengan di bius dulu oleh kenalannya.
Semenjak kejadian itu, sore harinya pun aku check out dari hotel itu dan segera ku cari HP ku  untuk menghubungi Mukti karna tugasku sudah selesai. Dan ternyata betapa terkejutnya aku ketika ku geledah isi tasku, tak kutemukan HP ku disitu. Aku berfikiran bahwa HP ku tertinggal di hotel itu, pernah aku berfikir untuk mengambilnya tapi fikiran itu aku buang jauh-jauh dan kutinggalkan tempat itu secepat mungkin.




CerPen 1


Oops.. Ternyata hanya Teman


    Waktu itu, aku berangkat ke sekolah. Itu awalku berangkat dari liburan beberapa minggu lalu. Hari ini, calon siswa sedang mendaftarkan diri di sekolah sehingga terkesan ramai sekali sabtu ini tak seperti biasa.

Ku berjalan dari arah parkiran menuju kelas atas sungguh menegangkan bagiku, yah.. pastinya karena aku begitu malu akan banyaknya siswa yang berbaju putih biru itu. Dengan langkah sedikit ragu dan malu, aku berjalan lebih cepat dari kerumunan siswa baru. Saat ku naikan kakiku tangga demi tangga, aku tercengang akan hal yang terjadi padaku. Ku menengok ke belakang dan yah.. ternyata buku dari tasku jatuh, mungkin karena aku kurang hati-hati tadi menutupnya. Agak gugup dan malu untuk menengok ke belakang, namun sesaat ada seorang cowok yang menunduk mengambilkan buku milikku itu. Senang campur malu sih harus berhadapan pertama kalinya dengan cowok itu. Wajahnya yang lugu, sopan, rajin dan terlihat pintar itu membuatku terkesima.

 

“ Ini kak.” Katanya sembari memberikan buku padaku

“ Oh.. iya dek, makasih ya.” Jawabku dengan sedikit gemetar

“ Iya kak, sama-sama kok.” Katanya selanjutnya

Aku segera meninggalkannya dengan wajah tersenyum didepan, seakan aku berfikir “WOW” untuknya Hahahaha…

            Pulang sekolahpun tiba, aku dan temanku pulang tentunya dengan arah yang berbeda pula. Saat aku pulang menuruni tebing sekolah, aku  dikagetkan dengan orang yang berada di sampingku. Tak salah lagi saat ku lihat wajahnya ternyata memang benar bahwa ia yang telah membantuku tadi. Senang sekali dalam hatiku dan saat ia berbelok ke parkiran aku tak berfikir akan menanyakan namanya.

            Senin harinya, sepulang sekolah. Perjalananku menuju rumah tak sia-sia, karena aku berjalan melewati gang kecil tak melewati kampus seperti biasa. Saat aku membelokkan diri ke ujung gang, aku tak menyangka bahwa aku akan bertemu dengannya untuk ke-3 kalinya. Dia tersenyum bahkan menyapaku saat di jalan. Hatiku terasa berdebar saat itu. Karna mungkin 3 tahun aku tak pernah menyukai orang lain makanya hatiku seperti ini.

            2 minggu pun tlah berlalu, aku sempat berkenalan dengannya meski hanya lewat SMS. Dan besok sabtu pun sekolah kami mengadakan “Pentas Seni”. Dia pernah berkata bahwa ia akan tampil mengisi pentas nanti berupa BAND. Senang mendengarnya karena dengan begitu aku dapat melihat dan mendengarkan music yang dimainkannya.

            Hari sabtu pun tiba, dia menampilkan BAND dan aku melihatnya didepan. Dia tersenyum padaku dan aku begitu kegirangan di mata temanku.

 

Sejak itu, aku merasakan ada “lampu hijau” yang muncul dari benakku darinya. Beberapa bulan ini, aku sering menyapa bahkan sering bertemu secara langsung. Tapi tak kulihat wajah ceria seperti dulu yang kulihat. Akhirnya , 2 bulan selanjutnya aku memberanikan diri dan bertanya mengapa ia berubah begini dan ku ungkapkan semua perasaanku padanya. Dan aku SHOCK ketika ia menjawab dengan tertunduk padaku saat itu.

 

“ Sebenarnya aku hanya ingin berteman dengan kakak. Akhir ini, kau merasa apa yang kakak rasakan, namun aku belum merasakan apa yang kakak rasakan. Aku menjauh dari kakak karna aku tak ingin kakak banyak berharap dariku. “

 

            Setelah ia berbicara itu semua, aku pun terdiam dan tertunduk lalu meninggalkannya. Dan ku tahu bahwa dia bukan untukku. Meski sakit hati ini, namun ini akan menjadi sebuah pelajaran untukku. Agar aku tak terjatuh di lubang yang sama.

guRindaM

1.      Jika hendak mengenal orang berbangsa,
Lihat kepada budi dan bahasa
Pesan yang terkandung yakni melihat seseorang itu berbudi atau tidaknya dapat dilihat dari cara berbicara dan melihatnya dengan tingkah laku dari keseharian dengan jarak jauh.

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
Sangat memeliharakan yang sia-sia.
Pesan yang terkandung yakni memikirkan segala sesuatu dengan pemikiran yang matang sebelum ada kesalahan yang dibuat.

Jika hendak mengenal orang mulia,
Lihatlah kepada kelakuan dia.
Pesan yang terkandung yakni mengenal orang yang baik dari kelakuannya.

Jika hendak mengenal orang yang berakal,
Di dalam dunia mengambil bekal.
Pesan yang terkandung yakni dalam mencari pengetahuan dasar maupun dalam dengan sungguh-sungguh, pasti akan mendapatkan hal yang luar biasa dalam diri.

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.
Pesan yang terkandung yakni jika ingin mengenal orang yang baik, lihatlah tingkah laku ketika bersama dengan orang banyak.

2.      Barang siapa khianat akan dirinya,
apalagi kepada lainnya.
Pesan yang terkandung yakni jika kita berbohong kepada diri kita sendiri, tentu kita juga akan berkhianat kepada orang lain.


Kepada dirinya ia aniaya,
Orang itu jangan engkau percaya.
Pesan yang terkandung yakni jangan mempercayai orang yang telah menganiaya orang lain.

Lidah suka membenarkan dirinya,
Daripada yang lain dapat kesalahannya.
Pesan yang terkandung yakni jangan bersilat lidah karena apapun yang kita lontarkan dari mulut kita, akan didengar oleh orang lain dan orang lain itu pasti yang terkena salahnya.

Daripada memuji diri hendaklah sabar,
Biar daripada orang datangnya khabar.
Pesan yang terkandung yakni memuji orang lain itu perlu, karena dengan memuji orang lain kita mendapatkan penghargaan juga dari orang lain itu.

Orang yang suka menampakkan jasa,
Setengah daripada syirik mengaku kuasa.
Pesan yang terkandung yakni orang yang suka memamerkan sesuatu hal kepada orang lain termasuk hal yang syirik karena memamerkan sesuatu yang belum tentu miliknya.

Kejahatan diri sembunyikan,
Kebajikan diri diamkan.
Pesan yang terkandung yakni kejahatan dalam diri manusialah yang lebih disembuyikan daripada kebajikannya terhadap manusia lain.

Keaiban orang jangan dibuka,
Keaiban diri hendaklah sangka.
Pesan yang terkandung yakni tidak membeberkan masalah orang lain kalau masalah kita sendiri ternyata tidak dibeberkan oleh orang lain juga. Hendaknya kita menyadari bahwa tiap manusia memiliki aib masing-masing.

3.      Tahu pekerjaan tak baik dikerjakan,
Bukannya manusia ia itulah syaitan.
Pesan yang terkandung yakni melakukan suatu pekerjaan yang halal dan baik dimata diri sendiri dan orang lain itulah manusia.

Kejahatan seorang perempuan tua,
Itulah iblis punya penggawa.
Pesan yang terkandung yakni kejahatan yang dilakukan seseorang, disanalah iblis datang menghampiri untuk menghasut.

Kepada segala hamba-hamba raja,
Di situlah syaitan tempatnya manja.
Pesan yang terkandung yakni orang yang bermalas-malasan, itulah tempat syaitan berkumpul untuk mendekat pada kita.

Kebanyakan orang yang muda-muda,
Di situlah syaitan tempat bergoda.
Pesan yang terkandung yakni orang muda imannya masih lemah, maka syaitan senang menggoda.

Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,
Di situlah syaitan punya jamuan.
Pesan yang terkandung yakni jika laki-laki dengan perempuan berkumpul maka syaitan akan menggoda.



Adapun orang tua yang hemat,
Syaitan tak suka membuat sahabat.
Pesan yang terkandung yakni orang yang hemat, syaitan akan menjauhi atau tidak akan menggoda.

Jika orang muda kuat berguru,
dengan syaitan jadi berseteru.
Pesan yang terkandung yakni dengan ilmu pengetahuan yang tinggi dan luas, kita akan mendapatkan tempat yang layak  dan mampu berseteru dengan syaitan.