jadikan dirimu sebagaI hiasan RoHani

Butir Kalbu

Pasir merah janda tlah menghapus jejakku
dari kepenatanku selama ini
aku bersama dewaku disini
terus memandangi luasnya danau Triangle

hujan pasir tiba datang menjemput
setelah kepergian hujan itu,
dewa bersamaku pergi seketika

peri dalam bahana pun berkata
apakah dia seorang pendusta nurani

aku hanya terdiam
merenung
bahkan menunduk

hingga kuputuskan nyawaku u/ melayang
bersama butiran pasir itu

TersingKir

Debu itu masih menempel didetakku
terasa sekali, seperti bulu tebal
debu itu masih menyelimutiku
bingung harus bagaimana

1 tahun aku hilangkan debu ini
tapi, tetap saja masih menempel
perasaanku pilu, tak menentu
bagai roh jalanan

entah apa yang terjadi...
debu ini menggerogotiku terus
hingga aku berjalan menengok bukit
dan ku lihat berbagai macam debu disana
dan tag satupun yg setia

debu..
pergilah kau dari kerumunan hati ku yang masih suci
pergilah sejauh kau mendapati debu selain diriku
aku tag ingin ternoda olehmu

Setia

Janji..

kau slalu katakan itu padaku

Sumpah..

Tak berani kau katakan padaku

Mengapa?

Mengapa!!


Kenapa sulit u/ kau bersumpah
selagi engkau tag berani mengingkarinya

Aku tag butuh Janji manismu
tapi aku butuh kesetiaan
yang berlandaskan sumpahmu
dan aku butuh pengakuanmu kepadaNya
Bahwa kau akan selalu menemani,
memelukku, mendekap penuh harap
u/ selamanya,, sehidup semati